7:08 PM
Watak Benar Sang Pencipta itu Nyata dan Jelas

Belas Kasih dan Toleransi Tuhan Tidaklah Langka—Pertobatan Sejati Manusia yang Langka

Terlepas dari seberapa marah Tuhan terhadap penduduk Niniwe, begitu mereka menyatakan puasa dan mengenakan kain kabung dan abu, hati-Nya secara bertahap melembut dan Dia mulai mengubah hati-Nya. Ketika Dia menyatakan kepada mereka bahwa Dia akan menghancurkan kota mereka—sebelum pengakuan dan pertobatan mereka dari dosa—Tuhan masih marah terhadap mereka. Begitu mereka sudah melewati sejumlah tindakan pertobatan, amarah Tuhan terhadap orang-orang Niniwe berangsur berubah menjadi belas kasih dan toleransi kepada mereka. Tidak ada yang bertolak belakang tentang pengungkapan dua aspek watak Tuhan yang terjadi bersamaan ini. Bagaimana kita seharusnya memahami dan mengetahui bahwa tidak ada kontradiksi? Tuhan secara berturut-turut mengungkapkan dan menyatakan dua hakikat yang sangat bertolak belakang saat penduduk Niniwe bertobat sehingga manusia bisa melihat kenyataan dan hakikat Tuhan yang tidak terbantahkan. Tuhan menggunakan sikap-Nya untuk memberitahu manusia hal berikut: Bukannya Tuhan tidak menoleransi manusia atau Dia tidak mau menunjukkan belas kasihan kepada mereka; hanya saja mereka jarang bertobat dengan sungguh-sungguh terhadap Tuhan dan jarang manusia benar-benar berbalik dari jalan mereka yang jahat dan meninggalkan kejahatan di tangan mereka. Dengan kata lain, ketika Tuhan marah kepada manusia, Dia berharap manusia akan mampu bertobat dan Dia berharap melihat pertobatan sejati manusia, di mana Dia akan dengan bebas mencurahkan belas kasihan dan toleransi-Nya kepada manusia. Ini berarti perbuatan manusia mendatangkan murka Tuhan, sementara belas kasih dan toleransi Tuhan diberikan kepada mereka yang mendengarkan Tuhan dan benar-benar bertobat di hadapan-Nya, kepada mereka yang dapat berbalik dari jalan-jalannya yang jahat dan meninggalkan kejahatan di tangan mereka. Sikap Tuhan dinyatakan dengan sangat jelas dalam perlakuan-Nya terhadap penduduk Niniwe: Belas kasihan dan toleransi Tuhan tidak sulit didapat; Dia menginginkan pertobatan sejati dari manusia. Selama manusia berbalik dari jalan mereka yang jahat dan meninggalkan kejahatan di tangan mereka, Tuhan akan mengubah hati-Nya dan mengubah sikap-Nya terhadap mereka.

Watak Benar Sang Pencipta itu Nyata dan Jelas

Ketika Tuhan mengubah hati-Nya bagi penduduk Niniwe, apakah belas kasih dan toleransi-Nya pura-pura? Tentu saja tidak! Jadi apa yang bisa engkau pelajari dari perubahan antara dua aspek watak Tuhan dalam peristiwa yang sama? Watak Tuhan merupakan suatu keseluruhan yang lengkap; sama sekali tidak terpisah-pisah. Terlepas dari apakah Dia mengungkapkan kemarahan atau belas kasih dan toleransi terhadap manusia, semua ini adalah ungkapan dari watak-Nya yang benar. Watak Tuhan itu nyata dan jelas. Dia mengubah pikiran dan sikap-Nya menurut perkembangan yang terjadi. Perubahan sikap-Nya terhadap penduduk Niniwe memberitahu umat manusia bahwa Dia memiliki pemikiran dan gagasan-Nya sendiri; Dia bukan robot atau boneka tanah liat, melainkan Tuhan yang hidup itu sendiri. Dia bisa marah kepada penduduk Niniwe sama seperti Dia bisa mengampuni masa lalu mereka menurut sikap mereka, Dia bisa menentukan apakah akan mendatangkan bencana atas penduduk Niniwe, dan Dia bisa mengubah keputusan-Nya oleh karena pertobatan mereka. Manusia lebih suka menerapkan aturan secara mekanis dan mereka lebih suka menggunakan aturan untuk menentukan dan mendefinisikan Tuhan, sama seperti mereka lebih suka menggunakan formula untuk mengetahui watak Tuhan. Karena itulah, menurut cara pikir manusia, Tuhan tidak berpikir, juga tidak memiliki gagasan yang substansif. Pada kenyataannya, pikiran Tuhan secara konstan berubah mengikuti perubahan yang terjadi dalam berbagai hal dan lingkungan; sementara pikiran itu berubah, berbagai aspek berbeda dari hakikat Tuhan akan dinyatakan. Selama proses perubahan ini, pada saat Tuhan mengubah hati-Nya, Dia menyatakan kepada umat manusia kebenaran tentang keberadaan hidup-Nya dan Dia menyatakan bahwa watak-Nya yang benar itu nyata dan jelas. Lebih jauh lagi, Tuhan menggunakan pewahyuan sejati-Nya untuk membuktikan kepada umat manusia kebenaran tentang keberadaan murka, belas kasih, kebaikan dan toleransi-Nya. Hakikat-Nya akan dinyatakan kapan saja dan di mana saja sesuai dengan perkembangan berbagai hal. Dia memiliki murka seperti singa dan belas kasih dan toleransi seperti seorang ibu. Watak-Nya yang benar tidak bisa dipertanyakan, dilanggar, diubah atau diganggu oleh siapa pun. Di antara semua peristiwa dan segala sesuatu, watak Tuhan yang benar, yaitu murka dan belas kasih Tuhan, bisa dinyatakan kapan saja dan di mana saja. Dia dengan jelas mengungkapkan aspek-aspek ini seluruhnya hingga ke setiap sudut dan celah dan dengan jelas Dia menunjukkannya di setiap kesempatan. Watak Tuhan yang benar tidak dibatasi ruang dan waktu, atau dengan kata lain, watak Tuhan yang benar tidak diungkapkan secara mekanis atau dinyatakan sesuai dengan batasan waktu atau ruang. Sebaliknya, watak Tuhan yang benar diungkapkan dengan bebas dan dinyatakan kapan saja dan di mana saja. Ketika engkau melihat Tuhan mengubah hati-Nya dan berhenti mengungkapkan murka-Nya dan menahan diri untuk tidak menghancurkan kota Niniwe, bisakah engkau mengatakan bahwa Tuhan hanya berbelas kasih dan penyayang? Bisakah engkau mengatakan bahwa murka Tuhan terdiri dari kata-kata kosong? Ketika Tuhan mengungkapkan murka yang bernyala-nyala dan menahan belas kasih-Nya, bisakah engkau mengatakan Dia tidak merasakan kasih sejati terhadap umat manusia? Tuhan mengungkapkan murka yang bernyala-nyala sebagai respons terhadap perbuatan jahat manusia; murka-Nya tidak bercela. Hati Tuhan tergerak oleh pertobatan manusia dan pertobatan inilah yang mengubah hati Tuhan. Hati-Nya tergerak, perubahan hati-Nya, dan juga belas kasih dan toleransi-Nya terhadap manusia sama sekali tanpa cacat, semuanya bersih, murni, tak bercela, dan tak tercemar. Toleransi Tuhan adalah toleransi yang murni; belas kasih-Nya adalah belas kasih yang murni. Watak-Nya akan menyatakan murka, dan juga belas kasih dan toleransi, sesuai dengan pertobatan manusia dan berbagai tindakan berbeda yang dilakukannya. Tidak peduli apa pun yang Dia ungkapkan dan nyatakan, semuanya murni; semuanya langsung; hakikatnya berbeda dengan apa pun yang ada dalam ciptaan. Prinsip-prinsip tindakan yang Tuhan ungkapkan, pikiran dan gagasan atau keputusan tertentu dan juga setiap perbuatan-Nya, tidak ada noda atau cela. Sebagaimana yang Tuhan telah tetapkan demikianlah Dia akan bertindak, dan dengan cara ini Dia menyelesaikan perbuatan-Nya. Hasil yang didapat tepat dan tidak bercela karena sumbernya tidak bercela dan tidak bernoda. Murka Tuhan tidak bercela. Begitu juga dengan belas kasih dan toleransi Tuhan, kudus dan tidak bercela dan karakter ini tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan mana pun, dan keduanya dapat bertahan melawan pengalaman dan pertimbangan.

Silakan perhatikan situs web Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, yang berisi sumber daya yang kaya seperti buku-buku Firman Tuhan, lagu pujian, video, dll., yang akan memungkinkan Anda menemukan jalan menuju keselamatan ke surga.

ARTIKEL TERKAIT:

Pertobatan Sejati

Perasaan Sang Pencipta yang Tulus Terhadap Umat Manusia

Category: Kilat dari Timur - Buku | Views: 312 | Added by: miaomiao202010 | Tags: pertobatan kristen, Firman Tuhan | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
avatar