8:28 AM Gadis-gadis bijaksana |
Ayat Alkitab untuk Referensi
"Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk: kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku" (Wahyu 3:20). "Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja" (Wahyu 2:7). "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku" (Yohanes 10:27). "Karena waktunya akan datang penghakiman harus dimulai di rumah Tuhan" (1 Petrus 4:17). Firman Tuhan yang Klasik"Rencana pengelolaan enam ribu tahun Tuhan sudah hampir berakhir, dan gerbang kerajaan telah dibukakan bagi semua orang yang mencari penampakan-Nya. Saudara-saudari yang terkasih, apa lagi yang engkau sekalian tunggu? Apa yang engkau cari? Apakah engkau sedang menantikan Tuhan menampakkan diri? Apakah engkau mencari jejak langkah-Nya? Betapa orang mendambakan penampakan Tuhan! Betapa sulitnya menemukan jejak langkah Tuhan! Di zaman seperti ini, di dunia seperti ini, apa yang harus kita lakukan untuk bisa menyaksikan hari ketika Tuhan menampakkan diri? Apa yang harus kita lakukan untuk mengimbangi laju langkah kaki Tuhan? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini dihadapi oleh semua yang menantikan Tuhan menampakkan diri. Engkau sekalian sudah pernah mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan tersebut lebih dari sekali—tetapi apa hasilnya? Di manakah Tuhan menampakkan diri? Di manakah jejak langkah Tuhan? Apakah engkau sudah mendapatkan jawabannya? Banyak orang akan menjawab seperti ini: Tuhan menampakkan diri di antara semua orang yang mengikuti-Nya dan jejak langkah-Nya ada di tengah-tengah kita; sesederhana itu! Siapa pun bisa saja mengetengahkan jawaban standar, tetapi apakah engkau sekalian paham apa yang dimaksud dengan penampakan Tuhan atau jejak langkah-Nya? Penampakan Tuhan berarti kedatangan-Nya ke bumi untuk melakukan pekerjaan-Nya secara pribadi. Dengan identitas dan watak-Nya sendiri, dan dengan cara yang khas diri-Nya, Ia turun ke antara umat manusia untuk melaksanakan pekerjaan-Nya yakni memulai sebuah zaman dan mengakhiri sebuah zaman. Penampakan seperti ini bukanlah semacam ritual. Bukan juga suatu tanda, gambaran, mukjizat, atau sejenis penglihatan yang hebat, apalagi semacam proses keagamaan. Penampakan ini merupakan fakta nyata dan aktual yang dapat disentuh dan dilihat siapa pun. Penampakan seperti ini bukan sekadar demi menjalani rutinitas, atau demi pekerjaan jangka pendek; tetapi demi suatu tahap pekerjaan dalam rencana pengelolaan-Nya. Penampakan Tuhan selalu penuh makna, dan senantiasa memiliki keterkaitan dengan rencana pengelolaan-Nya. Hal yang dimaksud dengan "penampakan" di sini sepenuhnya berbeda dari jenis "penampakan" ketika Tuhan membimbing, memimpin, dan mencerahkan manusia. Tuhan mengerjakan tahap pekerjaan-Nya yang hebat setiap kali Ia menyatakan diri-Nya. Pekerjaan ini berbeda dari pekerjaan di zaman lainnya. Pekerjaan ini tidak terbayangkan oleh manusia, dan belum pernah dialami manusia. Ini adalah pekerjaan yang memulai zaman yang baru dan mengakhiri zaman yang lama, dan merupakan bentuk pekerjaan baru yang lebih baik bagi keselamatan umat manusia; selain itu, inilah pekerjaan yang membawa umat manusia memasuki zaman yang baru. Inilah yang dinyatakan oleh penampakan Tuhan." dari "Penampakan Tuhan Telah Mengantarkan Zaman yang Baru" "Rencana pengelolaan enam ribu tahun Tuhan sudah hampir berakhir, dan gerbang kerajaan telah dibukakan bagi semua orang yang mencari penampakan-Nya. Saudara-saudari yang terkasih, apa lagi yang engkau sekalian tunggu? Apa yang engkau cari? Apakah engkau sedang menantikan Tuhan menampakkan diri? Apakah engkau mencari jejak langkah-Nya? Betapa orang mendambakan penampakan Tuhan! Betapa sulitnya menemukan jejak langkah Tuhan! Di zaman seperti ini, di dunia seperti ini, apa yang harus kita lakukan untuk bisa menyaksikan hari ketika Tuhan menampakkan diri? Apa yang harus kita lakukan untuk mengimbangi laju langkah kaki Tuhan? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini dihadapi oleh semua yang menantikan Tuhan menampakkan diri. Engkau sekalian sudah pernah mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan tersebut lebih dari sekali—tetapi apa hasilnya? Di manakah Tuhan menampakkan diri? Di manakah jejak langkah Tuhan? Apakah engkau sudah mendapatkan jawabannya? Banyak orang akan menjawab seperti ini: Tuhan menampakkan diri di antara semua orang yang mengikuti-Nya dan jejak langkah-Nya ada di tengah-tengah kita; sesederhana itu! Siapa pun bisa saja mengetengahkan jawaban standar, tetapi apakah engkau sekalian paham apa yang dimaksud dengan penampakan Tuhan atau jejak langkah-Nya? Penampakan Tuhan berarti kedatangan-Nya ke bumi untuk melakukan pekerjaan-Nya secara pribadi. Dengan identitas dan watak-Nya sendiri, dan dengan cara yang khas diri-Nya, Ia turun ke antara umat manusia untuk melaksanakan pekerjaan-Nya yakni memulai sebuah zaman dan mengakhiri sebuah zaman. Penampakan seperti ini bukanlah semacam ritual. Bukan juga suatu tanda, gambaran, mukjizat, atau sejenis penglihatan yang hebat, apalagi semacam proses keagamaan. Penampakan ini merupakan fakta nyata dan aktual yang dapat disentuh dan dilihat siapa pun. Penampakan seperti ini bukan sekadar demi menjalani rutinitas, atau demi pekerjaan jangka pendek; tetapi demi suatu tahap pekerjaan dalam rencana pengelolaan-Nya. Penampakan Tuhan selalu penuh makna, dan senantiasa memiliki keterkaitan dengan rencana pengelolaan-Nya. Hal yang dimaksud dengan "penampakan" di sini sepenuhnya berbeda dari jenis "penampakan" ketika Tuhan membimbing, memimpin, dan mencerahkan manusia. Tuhan mengerjakan tahap pekerjaan-Nya yang hebat setiap kali Ia menyatakan diri-Nya. Pekerjaan ini berbeda dari pekerjaan di zaman lainnya. Pekerjaan ini tidak terbayangkan oleh manusia, dan belum pernah dialami manusia. Ini adalah pekerjaan yang memulai zaman yang baru dan mengakhiri zaman yang lama, dan merupakan bentuk pekerjaan baru yang lebih baik bagi keselamatan umat manusia; selain itu, inilah pekerjaan yang membawa umat manusia memasuki zaman yang baru. Inilah yang dinyatakan oleh penampakan Tuhan." dari "Penampakan Tuhan Telah Mengantarkan Zaman yang Baru"
"Ketika Yesus datang ke dalam dunia manusia, Ia membawa Zaman Kasih Karunia dan mengakhiri Zaman Hukum Taurat. Pada akhir zaman, Tuhan sekali lagi menjadi daging, dan ketika Ia menjadi daging, Ia mengakhiri Zaman Kasih Karunia dan memulai Zaman Kerajaan. Semua orang yang menerima inkarnasi Tuhan yang kedua akan dipimpin ke dalam Zaman Kerajaan, dan dapat menerima bimbingan Tuhan secara pribadi. Meskipun Yesus melakukan banyak pekerjaan di antara manusia, Ia hanya menyelesaikan penebusan seluruh umat manusia dan menjadi korban penghapus dosa manusia, tetapi tidak melepaskan manusia dari wataknya yang rusak. Menyelamatkan manusia sepenuhnya dari pengaruh Iblis tidak hanya membuat Yesus harus menanggung dosa manusia sebagai korban penghapus dosa, tetapi juga membuat Tuhan wajib melakukan pekerjaan yang lebih besar untuk melepaskan manusia dari wataknya yang telah dirusak Iblis. Jadi, setelah dosa manusia diampuni, Tuhan kembali menjadi daging untuk memimpin manusia memasuki zaman yang baru. Tuhan memulai melakukan hajaran dan penghakiman, dan pekerjaan ini telah membawa manusia ke dalam alam yang lebih tinggi. Semua orang yang tunduk di bawah kekuasaan-Nya akan menikmati kebenaran yang lebih tinggi dan menerima berkat yang lebih besar. Mereka benar-benar hidup dalam terang dan akan mendapatkan kebenaran, jalan, dan hidup." dari "Prakata" "Di akhir zaman, Kristus menggunakan berbagai kebenaran untuk mengajar manusia, mengungkapkan hakikat manusia, dan membedah kata-kata dan perbuatan-perbuatannya. Firman ini terdiri dari berbagai kebenaran, seperti tugas-tugas manusia, bagaimana manusia harus menaati Tuhan, bagaimana setia kepada Tuhan, bagaimana menghidupi kemanusiaan yang normal, serta hikmat dan watak Tuhan, dan lain-lain. Firman ini semuanya ditujukan pada hakikat manusia dan wataknya yang rusak. Secara khusus, firman yang mengungkapkan bagaimana manusia menolak Tuhan diucapkan karena manusia merupakan perwujudan Iblis dan kekuatan musuh yang melawan Tuhan. Dalam melaksanakan pekerjaan penghakiman-Nya, Tuhan bukannya begitu saja menjelaskan tentang sifat manusia hanya dengan beberapa kata. Dia menyingkapkannya, menanganinya, dan memangkasnya sekian lama. Cara-cara penyingkapan, penanganan, dan pemangkasan ini tidak bisa digantikan dengan kata-kata biasa, tetapi dengan kebenaran yang tidak dimiliki oleh manusia sama sekali. Hanya cara-cara seperti ini yang dianggap penghakiman, hanya melalui penghakiman jenis ini manusia bisa ditundukkan dan diyakinkan sepenuhnya untuk tunduk kepada Tuhan, dan bahkan memperoleh pengenalan yang sejati akan Tuhan. Tujuan pekerjaan penghakiman agar manusia mengetahui wajah Tuhan yang sejati dan kebenaran tentang pemberontakannya sendiri. Pekerjaan penghakiman memungkinkan manusia untuk mendapatkan banyak pemahaman akan kehendak Tuhan, tujuan pekerjaan Tuhan, dan misteri-misteri yang tidak dapat dipahami manusia. Pekerjaan ini juga memungkinkan manusia untuk mengenali dan mengetahui hakikatnya yang rusak dan akar dari kerusakannya, dan juga mengungkapkan keburukan manusia. Semua hasil ini dicapai melalui pekerjaan penghakiman, karena substansi pekerjaan ini adalah pekerjaan membukakan kebenaran, jalan, dan hidup Tuhan kepada semua orang yang beriman kepada-Nya. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penghakiman yang dilakukan oleh Tuhan." dari "Kristus Melakukan Pekerjaan Penghakiman dengan Kebenaran"
"Di Zaman Kerajaan, Tuhan menggunakan firman untuk menghantarkan zaman yang baru, mengubah metode pekerjaan-Nya, dan melakukan pekerjaan untuk seluruh zaman itu. Inilah prinsip yang Tuhan gunakan untuk bekerja di Zaman Firman. Dia menjadi manusia untuk berbicara dari perspektif yang berbeda, memampukan manusia supaya sungguh-sungguh melihat Tuhan yaitu Firman yang menampakkan diri dalam rupa manusia, serta hikmat dan keajaiban-Nya. Pekerjaan semacam itu dilakukan agar lebih mencapai tujuan menaklukkan, menyempurnakan, dan menyingkirkan manusia. Inilah makna sebenarnya dari penggunaan firman untuk bekerja di Zaman Firman. Melalui firman, manusia menjadi tahu akan pekerjaan Tuhan, watak-Nya, esensi manusia, dan apa yang seharusnya manusia masuki. Melalui firman, pekerjaan yang hendak Tuhan kerjakan di Zaman Firman diwujudkan secara keseluruhan. Melalui firman, manusia diungkapkan, disingkirkan, dan diuji. Manusia telah menyaksikan firman, mendengar firman, dan menjadi sadar akan keberadaan firman. Akibatnya, ia percaya akan keberadaan Tuhan, dalam kemahakuasaan dan hikmat Tuhan, serta dalam kasih-Nya bagi manusia dan keinginan-Nya untuk menyelamatkan manusia. Meskipun kata 'firman' itu sederhana dan lumrah, firman dari mulut Tuhan yang berinkarnasi mengguncang seluruh alam semesta. Firman mengubah hati, gagasan, dan watak lama manusia, serta cara seluruh dunia biasanya muncul. Selama berabad-abad, hanya Tuhan pada masa sekarang yang bekerja dengan cara ini, dan hanya Dia yang berbicara serta datang untuk menyelamatkan manusia dengan cara demikian. Mulai saat ini dan seterusnya, manusia hidup di bawah bimbingan firman, digembalakan dan dibekali oleh firman. Seluruh umat manusia telah hidup di dunia firman, di dalam kutuk dan berkat dari firman Tuhan, dan bahkan ada lebih banyak manusia yang telah hidup di bawah penghakiman dan hajaran firman. Firman dan pekerjaan ini semuanya demi keselamatan manusia, demi memenuhi kehendak Tuhan, dan demi mengubah penampakan asli dari dunia ciptaan lama." dari "Zaman Kerajaan adalah Zaman Firman" Beberapa waktu yang lalu, saya juga mendengar berita bahwa Tuhan telah datang kembali dalam daging. Pada saat itu, saya juga memeriksa beberapa ayat Alkitab bahwa Tuhan akan datang lagi. Memang benar sekali bahwa Dia bukan hanya datang di atas awan. Saya harus melihat apa yang mereka katakan. |
|
Total comments: 0 | |